Selasa, 25 November 2014

Kegiatan Pengembangan Kreativitas Melalui Aktivitas Menciptakan Produk, Imajinasi dan Kegiatan Eksplorasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.
Kreativitas pada anak perlu dipupuk dan dikembangkan sejak dini. Karena dengan adanya kreativitas yang dimiliki oleh anak, anak dapat menjadi pribadi yang kreatif. Sebagai pribadi yang kreatif, kelak anak akan dapat meningkatkan kualitas pribadinya dan anak juga akan dapat meningkatkan kualitas pribadi bangsa dan negaranya.
Dengan adanya kreativitas akan memunculkan perilaku kreatif pada anak yang nantinya akan dapat merangsang pikiran dan sikap anak. Untuk mengembangkan kreativitas anak, diperlukan juga adanya partisipasi dari orang tua dan guru. Agar kreativitas anak nantinya dapat berkembang dengan baik dan perlu juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana agar kreativitas anak tersebut bisa tersalurkan dan berkembang dengan semestinya.
Pengembangan kreativitas anak sangatlah penting, dimana dengan berkreativitas anak akan dapat mengembangkan dan menggunakan imajinasinya dalam berbagai kegiatan baik dalam kegiatan menciptakan hasta karya maupun dalam berekplorasi.
Dengan berimajinasi anak akan dapat menciptakan suatu karya baru yang mereka sendiri belum pernah mereka temui, ataupun mereka akan membuat suatu modifikasi dari benda yang telah ada sebelumnya dan dengan berimajinasi anak akan dapat mengeksplorasikannya kedalam berbagai bentuk hasil karya yang mereka ciptakan dan mereka akan bisa mengelaborasikan dan menggunakan kemampuan analisis sederhana mereka dalam mengenal objek.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa pengertian dari kreativitas ?
2. Apa saja tahap-tahap kreativitas anak ?
3. Bagaimana mengembangkan kreativitas pada anak ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas pada anak ?
5. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak melalui aktivitas menciptakan produk (hasta karya) ?
6. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak melalui imajinasi ?
7. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan kegiatan eksplorasi ?
8. Bagaimana peranan sekolah, keluarga dan masyarakat dalam mengembangkan kreativitas anak ?

C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan dari penulisan masalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengertian dari kreativitas.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap kreativitas anak.
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan kreativitas pada anak usia dini.
4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan krativitas anak.
5. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak melalui aktivitas menciptakan produk (hasta karya)
6. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak melalui imajinasi.
7. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan kegiatan eksplorasi.
8. Untuk mengetahui peranan sekolah, keluarga dan masyarakat dalam mengembangkan kreativitas anak





BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KREATIVITAS
Kreativitas merupakan suatu potensi yang telah ada sejak anak dilahirkan, namun potensi tersebut tidak dapat berkembang secara optimal apabila tidak didukung oleh orang tua, guru dan lingkungan disekitar anak. Setiap anak memiliki potensi kreatif, namun yang membedakan antara anak yang satu dengan anak yang lain adalah besar atau kecilnya potensi yang dimiliki oleh anak. 
Menurut Guilford (1967) dalam buku perkembangan peserta didik menyatakan bahwa intelegensi berkaitan dengan kemampuan berpikir konvergen, sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir divergen. Berpikir konvergen yaitu proses berpikir didasari oleh berbagai hal menuju kesatu hal/kesimpulan, sedangkan berpikir divergen yaitu kemampuan berpikir yang berawal dari satu persoalan atau satu hal menuju keberbagai hal.
Menurut Utami Munanadar dalam buku perkembangan peserta didik menjelaskan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan produk-produk baru, meskipun komponen-komponennya tidak semuanya baru.
Menurut James J. Gallagher (1985) dalam buku Yeni Rachmawati mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.
Menurut Supriadi (1994) dalam buku Yeni Rachmawati mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupunkarya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir.
Menurut Clarkl Monstakis (dalam buku yeni rachmawati: 1995) mengatakan bahwa kreativitas merupakan pengalaman pengalaman dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan diri sendiri, alam, dan orang lain.
Menurut Semiawan (dalam buku yeni rachmawati, 1997) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan.
Menurut Chaplin (dalam buku Yeni Rachmawati, 1989) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam permesinan, atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode-metode baru.

B. TAHAP-TAHAP KREATIVITAS ANAK
Potensi kreatif berkembang melalui beberapa tahap sebagai berikut :
a. Tahap persiapan yaitu mulai dengan mempelajari latar belakang masalah yang dihadapi.
b. Tahap konsentrasi yaitu berpikir sepenuhnya tentang masalah tersebut.
c. Tahap inkubasi yaitu istirahat untuk penenangan dengan cara santai sejenak.
d. Ilumination yaitu tahap “AHA” pada saat itu mendapatkan suatu ide/gagasan tentang pemecahan masalah yang dihadapi tadi.
e. Ferifikasi/Produksi yaitu tahap terakhir mulai memecahkan masalah tersebut dan merealisasikan dalam bentuk ide-ide.

C. MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK
Empat hal yang dapat diperhitungkan dalam pengembangan kreativitas yaitu, pertama memberikan ransangan mental baik pada aspek kognitif maupun kepribadiannya serta suasana psikologi. Kedua, menciptakan lingkungan kondudif yang akan memudahkan anak untuk mengakses apa pun yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalam beriringan seperti halnya kerja simultan atak kiri dan kanan. Ketiga, peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika kita ingin anak menjadi kreatif, maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak. Keempat, peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak.
Agar kreativitas pada anak dapat berkembang dengan baik, anak perlu diberikan
2. Ransangan mental
Suatu karya kreatif dapat muncul jika anak mendapatkan rangsangan mental yang mendukung dari lingkungan sekitarnya. Pada aspek kognitif anak diberikan stimulasi agar anak mampu memberikan berbagai alternatif pada stimulan yang muncul dalam dirinya. Pada aspek kepribadian anak distimulasi untuk mengembangkan berbagai macam potensi pribadi kreatif pada anak seperti percaya diri, keberanian, dan sebagainya. Menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya akan membuat anak menjadi berani mencoba setiap tantangan yang diberikan, berinisiatif dan berbuat sesuatu secara spontan. Sikap seperti ini sangat diperlukan dalam pengembangan kreativitas anak.
3. Iklim dan kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan disekitar anak juga sangat berpengaruh besar dalam menumbuhkembangkan kreativitas anak. Lingkungan yang sempit, pengap dan menjemukan akan terasa muram buat anak, anak menjadi tidak bersemangat dan tidak bisa mengumpulkan ide-ide cemerlangnya dalam berimajinasi. Jika lingkungan disekitar anak lebih nyaman dan kondusif maka ide-ide cemerlang anak akan muncul dan kreativitas anak akan berkembang dengan baik.
4. Peran guru
Peran guru dilingkungan sekolah tidak hanya sebagai pendidik yang memberikan pembelajaran kepada peserta didiknya, tetapi guru juga berperan dalam mengembangkan kreativitas pada anak. Dengan adanya peran dan dorongan dari guru maka akan memunculkan rasa percaya diri anak dalam menyalurkan dan mengembangkan setiap kemampuan anak dalam berekspresi dan dalam menciptakan suatu karya dari kreativitasnya. Kemudian dengan adanya peran guru anak menjadi lebih berani dalam mencoba berbagai hal-hal baru yang ditemuinya dan anak juga akan menjadi lebih berani dalam mencoba setiap kegiatan yang diberikan kepadanya.
5. Peran orang tua
Orang tua juga mempunyai peran penting dalam mengembangkan kreativitas anaknya. Orang tua harus bisa dan mampu memberikan ransangan yang baik kepada anak agar anak dapat mengembangkan setiap kreativitas/ bakat yang ada dalam diri anak. Orang tua harus bisa memberikan waktu kepada anak untuk berpikir  dan menghayal, dan membiarkan anak untuk mencoba setiap hal baru yang ada disekitarnya tanpa melarang atau menakuti anak tersebut.
Untuk mengembangkan kreativitas anak diperlukan sikap dasar yang kreatif agar kreativitas anak dapat berkembang dengan baik. Dan agar usaha dalam mengembangkan kreativitas anak tidak menjadi sia-sia, maka guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak, agar anak tidak cepat merasa bosan  dan guru juga harus bisa menciptakan suatu suasana yang dimana suasana tersebut diminati oleh anak, bisa membuat anak menjadi lebih antusias dan akhirnya anak menjadi betah dalam kelas. Guru juga harus bisa memadukan berbagai aspek pembelajaran yang dapat menarik minat anak agar anak tetap bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KREATIVITAS PADA ANAK
Mengenai faktor yang dapat mempengaruhi berkembangnya kreativitas seseorang, sebagai berikut
1. Faktor genentik
2. Adanya keterbukaan dalam keluarga
3. Adanya kebebasan psikologis
4. Kehidupan yang sering berpindah-pindah
5. Tersedianya fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat
6. Keberanian dalam mengambil resiko
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu:
1) Faktor genetik.
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. 
2) Faktor Iingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan seorang anak. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio fisiko-psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor Iingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :
a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (Faktor pranatal).
b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (Faktor postnatal).

E. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI AKTIVITAS MENCIPTAKAN PRODUK (HASTA KARYA)
Pengembangan kreativitas pada anak melalui kegiatan hasta karya ini memiliki posisi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak. Dimana dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk membentuk atau menciptakan suatu bangunan atau benda tertentu sesuai dengan khayalannya. Setiap anak nantinya akan bebas untuk mengekspresikan kreativitasnya, sehingga kita akan memperoleh hasil yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
Hasil karya anak yang dibuat melalui aktivitas membuat, menyusun atau mengkonstruksi ini akan memberikan kesempatan bagi anak untuk dapat menciptakan benda buatan mereka sendiri yang belum pernah mereka temui sebelumnya, ataupun mereka juga dapat membuat modifikasi dari benda yang telah ada sebelumnya.
Beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas anak melalui aktivitas menciptakan produk :
1. Boneka dan benda dari batu
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan membuat boneka dari batu. Adapun bentuk kegiatannya
a. Anak-anak diminta untuk memilih ukuran batu untuk badan, kepala, tangan dan kaki boneka yang akan dibuatnya dan anak diminta untuk merekatkan batu-batuan itu dengan lem.
b. Selain membuat boneka batu, anak juga dapat melakukan kreasi untuk membuat benda lain yang diinginkannya.
c. Kegiatan selanjutnya anak juga dapat menghiasi boneka batu dan benda tersebut sesuai dengan imajinasinya dengan bahan-bahan yang telah tersedia seperti cat, kacang hijau, rumput, ranting pohon, dan sebagainya.
2. Patchwork Gambar diri
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan ekspresi gambar diri. Adapun bentuk kegiatannya
a. Guru melakukan dialog tentang identitas anak, keunikan dan ciri khas mereka, hobi mereka, binatang peliharaan, minat dan hal yang berkesan bagi anak.
b. Anak-anak diminta untuk menuangkan gambar dirinya diatas kain putih yang dibagikan guru.
c. Anak-anak menghias gambar bebas tentang dirinya dengan bahan yang telah dipersiapkan guru.
d. Anak-anak dapat menggunakan bahan tambahan yang menurut mereka perlu ditambahkan.
e. Kemudian dikumpulkan dan guru menjahit gambar tadi menjadi satu.
3. Menghias telur
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui ekspresi seni dan imajinasi dalam menhias kulit. Adapun bentuk kegiatannya
f. Guru dapat berdialog tentang kehidupan ayam dan manfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia.
g. Guru juga dapat menceritakan kisah tentang ayam dan telurnya.
h. Guru membagikan bahan kepada anak dan memberikan kebebasan pada anak untuk mengekspresikan imajinasi dan kemampuan seninya dalam menghias telur.
4. Menghias kartu
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan menghias kartu dan memberikan pengalaman langsung pada anak bahwa karya mereka dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan mereka. Adapun bentuk kegiatannya
a. Guru menyiapkan kertas karton tebal dalam bentuk kartu polos untuk setiap anak.
b. Anak-anak diminta menghias kartu dengan berbagai jenis tumbuhan yang telah kering.
c. Anak dapat menggunakan bahan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
d. Anak dapat menuliskan kalimat yang mereka inginkan di dalam kartu, guru dapat membantu anak yang mengalami kesulitan.
5. Melukis baju
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan melukis dan memberikan penghargaan dan pengalaman pada anak bahwa karya yang dibuat bermanfaat. Adapun bentuk kegiatannya
a. Guru dapat menugaskan pada anak untuk membawa baju kaus bekas berwarna putih polos.
b. Anak menggambar ataupun melukis dikausnya sendiri dengan motif dan gambar bebas sesuai dengan minat dan keterampilan anak.
c. Baju yang telah digambar dijemur hingga catnya mongering.
d. Pada kegiatan tertentu anak-anak dapat memakai baju hasil karyanya di hadapan orang tuanya.

F. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI  IMAJINASI
Janice Beaty (dalam buku yeni rachmawati, 1994) menyatakan bahwa imajinasi adalah kemampuan untuk merespons atau melakukan fantasi yang mereka buat. Para pakar spesialis anak sekarang ini telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif dalam mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa dan terutama kreativitas anak.
Dalam permainan imajinasi anak dapat memperagakan suatu situasi, memainkan peranannya dengan cara tertentu, memainkan peran seseorang dan menggantinya bila tidak cocok ataupun membayangkan suatu situasi yang tidak pernah mereka alami. Seperti permainan drama, contohnya sapu, anak dapat berimajinasi dengan menggunakan sapu dimana sapu dapat ia gunakan sebagai mana fungsi sebenarnya yaitu untuk membersihkan debu dan kotoran, dan sapu juga bisa anak imajinasikan sebagai kuda-kudaan, motor, sepeda dan sapu nenek sihir yang dapat terbang.
Beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas anak melalui imajinasi
1. Sirkuit Balapan Mobil
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan imajinasi anak dalam mengenal sirkuit balapan mobil. Adapun bentuk kegiatannya
a. Guru dan anak duduk membentuk lingkaran bercakap-cakap tentang sirkuit dan balapan mobil.
b. Guru menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengendarai mobil, termasuk di antaranya mematuhi rambu-rambu lalu lintas, perlengkapan mengendarai mobil dan tata tertib balapan.
c. Anak dibentuk menjadi kelompok kecil yang terdiri dari dua orang, salah satu diantaranya bertindak sebagai sopir dan yang lainnya bertindak sebagai asisten.
d. Setelah kelompok dibentuk, maka sejumlah kelompok ditandingkan untuk melakukan balapan mobil.
2. Pantomim
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk dapat melatih imajinasi anak dalam mengerakkan peran-peran tertentu. Adapun bentuk kegiatannya
a. Guru menjelaskan tentang peraturan permainan.
b. Seorang anak mendapatkan giliran untuk memperagakan gerakan tertentu, sedangkan anak yang lain menonton dan mencoba untuk menebak gerakan apa yang sedang diperagakan.
c. Setiap anak mendapatkan giliran untuk memainkan peranan tertentu.
d. Guru dan anak-anak dapat mengembangkan dan mempersiapkan peran atau kegiatan yang akan diperagakan melalui pantomim ini.

G. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN EKSPLORASI
Eksplorasi dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk melihat, memahami, merasakan dan pada akhirnya membuat sesuatu yang menarik perhatian mereka.
Kegiatan eksplorasi adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber alam yang terdapat di tempat itu. Eksplorasi merupakan jenis kegiatan permainan yang dilakukan dengan cara menjelajahi atau mengunjungi suatu tempat untuk mempelajari hal tertentu sambil mencari kesenangan atau sebagai hiburan atau permainan.
Berikut ini beberapa kegiatan eksplorasi yang dapat membantu terbentuknya sikap dan rasa ingin tahu yang tinggi. Kegiatan ini hanya sebagai alternatif bagi guru dan anak agar dapat mengembangkan kegiatan ini sehingga tujuan yang ingin dicapai betul-betul dapat diwujudkan, yaitu membimbing anak untuk lebih meningkatkan kemampuan kreatifnya, kegiatan yang akan dipaparkan ini lebih bersifat sebagai pemicu munculnya kreativitas yang diharapkan.
Bentuk kegiatannya
1. Boneka Pasir
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar anak dapat mengembangkan kreativitasnya dengan membuat boneka lucu yang hendak dibuatnya dari pasir dan melatih motorik kasar dan halus anak. Kegiatannya yaitu
a. Anak-anak diajak untuk bermain dipasir.
b. Guru menjelaskan tentang apa saja yang dapat dibuat dengan menggunakan pasir, salah satunya boneka lucu, Seperti boneka kucing.
c. Anak diberikan kesempatan untuk membuat sendiri boneka lucu yang dia inginkan menggunakan pasir sebagai bahan dasarnya, serta dapat menggunakan alat bantu yang telah dipersiapkan sebelumnya, seperti kancing untuk mata boneka.
d. Guru dapat memperlihatkan contoh boneka pasir kepada anak.

2. Siapakah aku ?
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar anak dapat berfikir kreatif dan imajinatif. Serta meningkatkan kemampuan konsentrasi, mengingat dan membuat kesimpulan. Kegiatannya yaitu
a. Guru menyiapkan berbagai binatang yang tidak berbahaya untuk dijadikan bahan eksplorasi, seperti kelinci,ikan.
b. Binatang-binatang tersebut disimpan dalam satu tempat, misalnya ember.
c. Anank-anak ditutup matanya dan mulailah mereka menebak binatang tersebut dengan cara menyentuh.
d. Jika mereka kesulitan, guru dapat menambahkan informasu tentang makanannya, suaranya ataupun menunjukkan ciri yang spesifik dari binatang tersebut, misalnya mengajak anak untuk meraba telinga kelinci yang panjang.
e. Anak-anak dapat mengikuti permainan secara bergiliran.

H. PERANAN SEKOLAH, KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK
a. Peranan sekolah
Cara yang paling baik bagi sekolah untuk mengembangkan kreativitas siswa, adalah dengan mendorong motivasi instrik anak. Semua anak harus belajar setiap bidang keterampilan yang ada disekolah, dan banyak anak memperoleh keterampilan kreatif melalui model-model berpikir dan bekerja kreatif. Guru ataupun sekolah juga dapat mendorong otonomi anak agar kreativitas anak dapat berkembang.
b. Peran keluarga
1. Dengan menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkan imajinasinya.
2. Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal.
3. Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.
4. Mendorong kemelitan anak, untuk menjajaki dan mempertanyakan banyak hal.
5. Menyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba dilakukan, dan apa yang dihasilkan.
6. Menunjang dan mendorong kegiatan anak.
7. Menikmati keberadaannya bersama anak.
8. Memberikan pujian yang sungguh kepada anak
c. Peran masyarakat
1. Mengajak anak untuk masuk ke berbagai sanggar seni.
2. Mengajak anak keberbagai museum.
3. Memberikan pendidikan formal kepada anak.
4. Mengajak anak untuk melakukan survei keberbagai tempat.
5. Mengajak anak untuk mengikuti berbagai perlombaan seni disekitar lingkungan.