Jumat, 12 Desember 2014

isu lingkungan

Isu Lingkungan
Orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan. Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional.
Masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.
A.      Isu Lingkungan Global
Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan. Seperti contoh penebangan hutan, yang mempengaruhi perubahan suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas, maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional.
Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.
Contoh lain yaitu kebutuhan lahan urban dan lahan pertanian. Pemenuhan kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin lama daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan membawa berbagai penderitaan. Masalah langsungnya misalnya korban jiwa dan harta. Masalah tidak langsungnya misalnya mewabahnya berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll.
Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global
  1. Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca. Yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora
    dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.
Dampak bagi aktiitas social ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan
kota pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan
bandara. Gangguan terhadap pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas
pertanian. Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.
  1. Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon menjadi gas oksigen. Di samping itu efek rumah kaca, dan beberapa atom lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia(imun), penurunan produksi
    tanaman jagung, dll, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar.
  2. Hujan Asam : Proses revolusi industry mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam. Dampaknya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system
    pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
  3. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan. Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
  4. Desertifikasi : merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pada proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir. Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
  5. Penurunan keaneragaman hayati : adalah keaneragama jenis spesies makhluk hidup. Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, maliputi keunikan spesies, gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi
  6. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang di indentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif. Dampak : dulunya hanya bersifat local namaun sekarang antar negara pun melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.
B.       Isu Lingkungan Nasional
Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian untuk isu-isu lingkungan.
Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang pendidikan dan hiburan untuk membuka opini masyarakat agar peduli lingkungan. untuk bermaksud mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka sendiri. Acara ini sendiri juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal, nasional, dan internasional dalam mengekspresikan kepedulian mereka terhadap lingkungan, mempromosikan seni budaya serta pariwisata Salatiga, dan memperluas jaringan kerjasama antara komunitas seni dan lingkungan dari Australia dan Indonesia.
Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih mudah diajak untuk peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila sejak kecil mereka telah terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka kebiasaan ini akan berlanjut sampai mereka dewasa nanti
Kegiatan tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena bagus untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional
  1. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia. Kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk perkembunan. Dampaknya: memberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bias berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra tetanggapun
    juga terkena.
  2. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi di angkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai di akibatkan oleh system penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebabkan lepasnya minyak ke perairan. Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari berkurang menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.
C.      Isu Lingkungan Lokal
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan itu tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa kehancurannya saja.
Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini. Para ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan serta dalam menanggulangi masalah yang telah santer belakangan ini.
Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal

  1. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
  2. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
  3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang. Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi
  4. Erosi pantai : alah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
  5. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

mengambar di paint

kota yang asri

kapal selam

rumah ku yang indah

plastisin

Tema : Tanaman (buah dan sayuran)
A. Pengertian plastisin
Plastisin adalah bahan yang digunakan dalam melakukan kegiatan belajar dengan anak-anak, dikarenakan plastisin dapat digunakan untuk mengajak anak membuat dan memanupulasi suatu benda yang mirip dengan aslinya.
B. Alat dan Bahan yang digunakan
Plastisin
Pisau cater
Papan ABO
Celemek

C. Langkah-langkah
1. Anggur
Ambil plastisin warna hijau dan ungu secara terpisah dengna menggunakan pisau cater, kemudian remas plastisin yang masih berbentuk kotak-kotak sampai plastisin terasa lebih lunak agar plastisin mudah dibentuk. Ambil warna hijau lalu diremas sampai plastisin terasa agak lunak agar mudah dibentuk kemudian bentuk plastisin berwarna hijau menyerupai bentuk tangkai dan daun buah anggur, kemudian ambil warna ungu lalu digulung-gulung hingga agak sedikit lunak, kemudian bentuk plastisin yang sudah agak melunak tadi menjadi berbentuk bulat seperti bila, ambil plastisin berwarna ungu tadi sedikit demi sedikit untuk membuat bulatan agar lebih banyak kemudian satukan bulatan-bulatan itu menjadi berbentuk seperti buah anggur, dan kemudian satukan tangkai, daun dan buah anggur yang sudah disatukan tadi.

2. Jeruk
Ambil warna hijau dan oren secara terpisah dengan menggunakan pisau cater. Kemudian remas plastisin sampai lunak agar plastisin mudah dibentuk. Untuk membuat daun ambil warna hijau remas plastisin hingga lunak kemudian bentuk menjadi bulatan setelah itu pijat bulatan dengan menggunakan ibu jari atau telunjuk sampai berbentuk lonjong pipih. Kemudian ambil plastisin warna oren dan gulung-gulung sampai plastisin terasa lunak kemudian bentuk plastisin yang sudah digulung-gulung tadi menjadi berbentuk bulat kemudian satukan tangkai beserta daun dengan bulatan yang berwarna oren tadi.

3. Wortel
Ambil warna oren dan warna hijau secara terpisah dengan menggunakan pisau cater. Kemudian untuk membuat bentuk wortel ambil warna oren, selanjutnya plastisin yang masih berbentuk kotak digulung-gulung hingga terasa agak sedikit lunak, setelah itu bentuk plastisin menjadi agak memanjang seperti bentuk wortel dengan bagian bawahnya yang agak kecil, kemudian ambil warna hijau dan gulung-gulung membentuk daun wortel.

4. Mentimun
Ambil warna kuning dan hijau dengan menggunakan pisau cater, kemudian gulung-gulung hingga terasa agak lunak agar plastisin mudah dibentuk,  setelah itu campurkan warna kuning dengan warna hijau dan gulung-gulung sampai plastisin berbentuk seperti mentimun dan bengkokkan sedikit.




D. Aspek-aspek yang dapat dikembangkan
1. Dari kegiatan meronce ini dapat mengembangkan motorik kasar dan motorik halus pada anak
2. Dapat meningkatkan dan mengembangkan keterampilan dan kreativitas pada anak
3. Dapat mengembangkan kognitif

karya tangan sendiri

makrame gantungan


makrame ikat pinggang

makrame gelang

makrame gantungan

ukiran sabun

mengukir sabun

mengukir sabun dengan bentuk bunga

meronce taplak meja