BAB II
PEMBAHASAN
DASAR DAN TUJUAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Secara sederhana filsafat pendidikan itu adalah nilai-nilai
dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari dan memberikan
identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan ialah
jiwa, roh, kepribadian sistem kependidikan nasional, karenanya sistem
pendidikan nasional wajarlah dijiwai didasari dan mencerminkan identitas
pancasila, citra bangsa kita, atau tujuan nasioanal dan hasrat luhur
rakyat Indonesia tersimpul didalam pembukaan UUD 1945, sebagai perwujudan jiwa
dan nilai pancasila.
A. Dasar-dasar dan tujuan filsafa
pendidikan
1. Dasar filsafat pendidikan
Dasar pendidikan yaitu suatu aktivitas untuk
mengembangkan dalam bidang pendidikan dan pembinaan kepribadian, tentunya
pendidikan memerlukan landasan kerja untuk memberi arah bagi programnya.
Di Indonesia, secara formal pendidikan mempunyai dasar atau
landasan yang kuat yaitu pancasila yang merupakan dasar dari segala
kegiatan bangsa Indonesia dan Ketuhanan Tuhan Yang Maha Esa sebaagi sial
yang pertama. Dasar pokok pendidikan itu menegaskan bahwa pendidikan itu adalah
untuk mendidik akhlak dan jiwa mereka. Juga harus ditanamkan rasa keutamaan.
Membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi.
2. Tujuan Filsafat Pendidikan
Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan dapat membawa
anak kearah tingkat kedewasaan . artinya membawa anak didika agar dapat berdiri
sendiri. (mandiri) dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat.
Ada empat macam tujuan pendidikan yang tingkatan dan
luasnya berlainan yaitu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional dan
tujuan kurikuler.[1]
a. Tujuan Pendidikan Nasional
Yaitu
membangun kualitas yang bertakw kepada Tuhan Yang MAHA Esa dan selalu dapat
meningkatkan kebudayaan dengan-Nya sebagai warga negara yang berjiwa
pancasila yang mempunyai semangat dan kesadaran yang tinggi, berbudi pekerti
luhur dan berkepribadian yang kuat, cerdasa, terampil dan dapat
mengembangkan dan menyuburkan tingkat demokrasi, dapat memelihara hubungan yang
baik antara sesama manusia dan dengan lingkungannya, sehat jasmani, mampu
megembnagkan daya estetika, sanggup membangun diri dan masyarakat
b. Tujuan Intitusional
Adalah
perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuan yang harus dimiliki oleh
lulusan suatu lembaga pendidikan.
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan
Kurikuler yaitu untuk mencapai pola perilaku dan pola kemampuan serta
keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suat lembaga, yang sebenarnya
merupakan tujaun intitusional dario lembaga pendidikan tersebut.
d. Tujuan instruksional
Adalah
rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa dan anak
didik sesudah ia melewati kegiatan instruksional yang bersangkuatan dengan
berhasil
B.
Peranan-peranan Fungsi Filsafat
Pendidikan
1. Peranan Filsafat Pendidikan
Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang
teleologis, bertujuan.Tujuan proses pengembangan itu secara alamiah ialah
kedewasaan, kematangan. Sebab potensi manusia yang paling alamiah yaitu
bertumbuh menuju ketingkat kedewasaan, kematangan. Potensi ini akan
terwujud apabila prakondisi alamiah dan sosial manusia memungkinkan, misalnya :
iklim, makanan, kesehatan, keamanan relatif sesuai dengan kebutuhan manusi.
Manusia kemudian melihat kenyataan, bahwa tidak semua
manusia berkembnag sebagaimana diharapkan lahirlah didalam pemikiran manusia
problem-problem tantang kemungkinan-kemungkinan perkembangan potensi manusia
itu.
Timbulnya problem dan pikiran pemecahannya itu adlah bidang
pemikiran filsafat-dalam hal ini filsafat pendidikan-.Ini berarti pendidikan
adalah pelaksanaan daripada ide-ide filsafat dengan perkataan lain ide
filsafat yang memberi asas kepastian bagi nilai peranan pendidikan bagi
pembinaan manusia, telah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan
aktivitas penyelenggara pendidikan. Jadi peranan filsafat pendidika merupakan
sumber pendorong adanya pendidikan. Dalam bentuknya yang lebih terperinci kemudian,
filsafat pendidikan menjadi jiwa dan pedoman asasi pendidikan
2. Fungsi filsafat pendidikan
Fungsi filsafat pendidikan tersimpul dalam fungsi-fungsi
berikut :
a.
Fungsi
spekulatif
Filsafat
pendidikan berusaha mengerti keseluruha persoalan pendidikan dan mencoba
merumuskannya dalam satu gambaran pokok sebagai pelengkap, bagi data-data yang
telah ada dari segi dunia.[2]
b. Fungsi Normatif
Sebagai
penentu arah pedoman untuk apa pendidikan itu. Asas ini tersimpul dalam tujuan
pendidikan, jenis masyarakat apa yang ideal yang akan kita bina.Khususnya norma
moral yang bagaimana sebaiknya yang manusia cita-citakan.
c. Fungsi Kritik
Terutama
untuk memberi dasar bagi pengertian kritis rasional dalam
pertimbangan danmenafsirkan data-data ilmiah.misalnya, data pengukuran analisa
evaluasi baik kepribadian maupun achievement (prestasi). Fungsi kritik
berarti pula analisis dan aparatif atas sesuatu, untuk mendapatkan
kesimpulan.
d. Fungsi Teori bagi Praktek
Semua
ide, konsepsi, analisa,dan kesimpulan-kesimpulan filsafat pendidikan adalah
berfungsi teori. Dan teori ini adalah dasar bagi pelaksanaan/praktek
pendidikan. Filsafat memberikan prinsip-prinsip umum bagin suatu praktek
e. Fungsi Integratif
Mengingat
fungsi filsafat pendidikan sebagai asas korohanian atau rohnya
pendidikan, maka fungsi interaktif filsafa pendidikan adalah wajar. Artinya
ebagi pemandu fungsional semua nilai dan asas normatif dalam ilmu pendidikan
sebagai ilmu normatif.
BAB III
PENUTUP
Secara sederhana Filsafat pendidikan ialah nilai-nilai
keyakinan- keyakinan filosofi yang menjiwai, mendasari dan memberikan
identitas/ karateristik suatu sistem pendidikan.
Dasar filsafat pendidikan yaitu pancasila yang merupakan
dasar setiap dan laku dan kegiatan bangsa Indonesia dan Ketuhananya Yang Maha
Esa sebagai sila pertama. Sedangkan tujuanannya ada 4 macam yang
tingkatan dan luasnya berlainan yaitu tujuan pendidikan rasional, institusional,
Intruksional dan kurikuler.
Peranan filsafat pendidikan merupakan sumber pendorong
adanya pendidikan . Filsafat pendidikan dan menjadi jiwa dan pedoman asasi
pendidikan. Dan fungsi filsafat pendidikan itu terbagi lima yaitu :
fungsi spekulatif, normatif, kritik, teori bagi praktek dn integratif.
0 komentar:
Posting Komentar